Scientia Literasi
No Result
View All Result
Selasa, Februari 7, 2023
  • Artikel
  • Cerpen
  • Klinik Bahasa
  • Kreatika
  • Puisi
  • Renyah
  • Artikel
  • Cerpen
  • Klinik Bahasa
  • Kreatika
  • Puisi
  • Renyah
No Result
View All Result
Scientia Literasi
No Result
View All Result
Home Literasi Artikel

Pentingnya Teknik Roguing pada Produksi Benih Padi Bersertifikat

31 Oktober 2021
Reading Time:3min read
0

Dr. Dini Hervani, M.P.
(Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas)

 

Salah satu persyaratan untuk memproduksi benih padi yang bersertifikat adalah: mempertahankan kemurnian dan mutu genetik suatu varietas. Kegiatan yang penting dalam upaya peningkatan kemurnian benih dalam produksi benih disebut Roguing. Apa itu roguing, apa tujuannya, dan kapan waktu kita melakukan roguing? Pada artikel ini akan dibahas secara singkat dan jelas.

Roguing adalah seleksi negatif (off type), yaitu kegiatan mengidentifikasi dan menghilangkan tanaman yang menyimpang. Adapun tujuan roguing yaitu:

  1. Mengkarakteristik varietas yang digunakan, oleh karena itu orang yang melakukan roguing harus mengetahui deskripsi dari varietas yang dibudidayakan.
  2. Pembuangan tanaman-tanaman yang memiliki ciri atau penampilan berbeda yang dilaksanakan di lahan produksi benih dengan tujuan untuk menjaga kemurnian fisik varietas yang sedang diproduksi.
  3. Membuang gulma berbahaya sehingga persyaratan sertifikasi benih dapat terpenuhi dan kemurnian benih dapat terjaga.

Roguing dilakukan secara rutin dan dalam beberapa kali pelaksanaan pada fase pertumbuhan yang berbeda secara terus menerus sampai penampilan tanaman memang terlihat seragam dan hingga sebelum panen. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka sebaiknya roguing dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terlalu panas agar pengenalan terhadap ciri-ciri kritis yang ada dapat lebih mudah dilakukan.

Kegiatan roguing menjadi hal yang harus diutamakan agar secara fisik benih yang dihasilkan benar-benar murni. Roguing dilakukan untuk menghilangkan varietas yang menyimpang dari varietas utamanya. “Bisa dibayangkan bila yang berbeda hanya satu malai dengan jumlah benih sekitar 200 gabah, sehingga bila 10 malai sudah 2000 gabah. Jika benih tersebut ditanam lagi maka akan sangat mengganggu kemurnian benih yang dihasilkan,”.

(Foto: Dini Hervani)

Jika roguing tidak kita lakukan, kemungkinan terjadinya varietas menyimpang itu tergolong tinggi. Tanda-tanda varietas yang menyimpang adalah: penampilan fisik berbeda (tanaman lebih tinggi, warna dan malainya berbeda), dan varietas yang berbeda bisa lebih rendah dari yang lainnya. Penyimpangan biasanya karena beberapa benih yang tercampur dengan benih dari varietas utama yang akan dihasilkan. Hal tersebut terjadi saat dilakukan perontokan (alat perontok harus benar-benar bersih), atau penggunaan sekam bakar saat persemaian dan bisa pula terjadi jika panen menggunakan mesin.

Untuk tanaman padi, roguing dapat dilakukan sebanyak minimal empat kali dan roguing dilakukan secara berulang dan sistematik, bahkan tidak disarankan jika dilakukan hanya satu kali karena peluang untuk menghasilkan varietas yang menyimpang akan sangat tinggi. Ada empat waktu dilakukannya roguing pada tanaman padi, yaitu sebagai berikut :

  1. Roguing pada fase vegetatif awal (35 sampai 45 Hari Setelah Tanaman).
  2. Roguing pada fase vegetatif akhir atau anakan maksimum (50 sampai 60 HST).

Pada fase ini, tipe tanaman yang di-roguing adalah tanaman yang tumbuh di luar jalur/barisan, tanaman/rumpun yang tipe pertunasan menyimpang dari sebagian besar rumpun-rumpun lain, tanaman yang bentuk dan ukuran daunnya berbeda dari sebagian besar rumpun-rumpun lain, tanaman yang warna kaki  atau helai daun dan  pelepahnya berbeda dari sebagian besar rumpun-rumpun lain, tanaman/rumpun yang tingginya sangat berbeda (mencolok).

  1. Roguing pada fase generatif awal / berbunga (85 sampai 90 HST).
  2. Roguing pada fase generatif akhir / masak (100 sampai 115 HST).

Tipe tanaman yang diroguing pada fase generatif akhir ini adalah: tanaman/rumpun yang tipe tumbuhnya menyimpang dari sebagian besar rumpun-rumpun lain, tanaman yang bentuk dan ukuran daun benderanya berbeda dari sebagian besar rumpun-rumpun lain, tanaman yang berbunga terlalu cepat atau terlalu lambat dari sebagian besar rumpun-rumpun lain, tanaman/rumpun yang memiliki eksersi malai berbeda, tanaman/rumpun yang terlalu cepat matang, tanaman/rumpun yang memiliki bentuk dan ukuran gabah, warna gabah. dan ujung gabah (rambut /tidak berambut) berbeda.

Kegiatan sosialisasi roguing pada tanaman padi sudah pernah dilakukan pada kelompok tani Semangat Berkarya di Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam. Kegiatan tersebut disambut baik oleh kelompok tani Nagari Sungai Batang yang saat ini dilatih menjadi penangkar benih padi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Unand. Itu terlihat dari sesi tanya jawab yang interaktif antara narasumber dengan anggota kelompok tani hingga selesai kegiatan pengabdian.

Tags: #Dini Hervani
ShareTweetSendShare

Related Posts

Wednesday: antara Science Fiction dan Magical Realism
Artikel

Proses Simulacrum Budaya dalam Karya Sastra

5 Februari 2023
Berbagai Istilah dan Kemubaziran Kata dalam Kalimat
Artikel

Berbagai Istilah dan Kemubaziran Kata dalam Kalimat

29 Januari 2023
Peran Latar Tempat dalam Perfileman Horor Indonesia
Artikel

Pemaknaan Tanaman Tanduk Rusa dalam Film Noktah Merah Perkawinan

29 Januari 2023
Maskulinitas dalam Iklan Sampo Head & Shoulders
Artikel

Pengembangan Aspek Pendidikan pada Sastra Anak

22 Januari 2023
Menilik Penggunaan Kata Paracetamol dan Parasetamol
Artikel

Menilik Fungsi Imbuhan –is dalam Bahasa Indonesia

22 Januari 2023
Nasib Mapel Sejarah dalam Kurikulum Merdeka
Artikel

Nasib Mapel Sejarah dalam Kurikulum Merdeka

15 Januari 2023
Next Post
Jelajah Kata: Ramadhan atau Ramadan?

Pemakaian “seperti” dan “dan sebagainya” dalam Kalimat

Pemerolehan Bahasa pada Anak

Pemerolehan Bahasa pada Anak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended Stories

Toping Martabak Manis dan Cerita di Baliknya

Cuci Tangan

31 Juli 2022
Beragam Kemungkinan Seseorang Tidak Bisa Pegang Omongan

Resolusi

1 Januari 2023
Wednesday: antara Science Fiction dan Magical Realism

Proses Simulacrum Budaya dalam Karya Sastra

5 Februari 2023

Popular Stories

  • Balada Kaderisasi di Tengah Pandemi

    Balada Kaderisasi di Tengah Pandemi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komersialisasi Tari Kecak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Penulisan Gabungan Kata dalam bahasa Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pestisida Nabati, Sahabat Baru Pencinta Tanaman di Masa Pandemi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Djoe HT Bagindo dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Literasi

© 2021
pt. Scientia Insan Cita Indonesia

Navigasi Situs

  • Tentang Kami
  • Redaksi Scientia
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Cerpen
  • Klinik Bahasa
  • Kreatika
  • Puisi

© 2021
pt. Scientia Insan Cita Indonesia